Risiko Ganti Baterai Tanam HP yang Dilakukan Sendiri

Risiko ganti baterai tanam perlu Anda tahu. Sebab, penggantian baterai tanam akan berisiko jika tidak dilakukan oleh profesional. Apalagi mengingat baterai memiliki peran yang cukup vital pada smartphone.

Daya baterai juga harus terjaga. Bahkan kapasitas Keluaran HK baterai yang berbeda di setiap tipe HP mempengaruhi penggunaannya. Untuk itu, jangan asal ganti baterai smartphone terutama yang jenis tanam.

Risiko Ganti Baterai Tanam yang Harus Anda Tahu

Seperti yang kita tahu jika smartphone saat ini banyak yang dilengkapi dengan penggunaan baterai tanam. Jenis baterai yang satu ini menyatu dengan perangkat dan tidak dapat dilepas oleh pengguna.

Baterai ini biasanya terpasang di dalam bodi smartphone dan dihubungkan dengan komponen elektronik lainnya. Sama seperti jenis baterai yang lainnya, baterai tanam juga akan menurun kualitasnya seiring penggunaannya.

Saat baterai rusak atau memiliki kinerja yang menurun tentu akan membuat penggunanya merasa terganggu. Lantas apakah jenis baterai ini bisa diganti? Jawabannya tentu bisa, namun pastikan diganti oleh orang yang sudah ahli.

Risiko ganti baterai sendiri cukup fatal. Sebab membutuhkan perangkat khusus untuk membongkar dan menggantinya. Berikut ini ada beberapa risiko jika Anda menggantinya sendiri tanpa keahlian dan peralatan khusus.

Baterai Palsu

Ada banyak tempat yang menjual perangkat elektronik, termasuk baterai HP. Risiko ganti baterai tanam yang pertama yaitu keaslian baterai.

Banyak baterai yang beredar di pasaran dan pastinya tidak akan sama seperti baterai tanam bawaan smartphone itu sendiri. Bahkan risiko ini cukup besar mengingat spesifikasi baterai asli dan palsu yang terlihat mirip.

Saat mendapatkan baterai asli tentu bisa memperoleh kualitas pemakaian yang baik. Namun jika baterai tersebut palsu justru mengakibatkan masalah kerusakan pada HP. Usia baterai pun tidak akan tahan lama seperti baterai asli.

Mengingat pentingnya dalam memilih kualitas baterai, pastikan bisa mengetahui ciri-ciri baterai asli. Misalnya logo, label, nomor seri, hingga bahan yang perusahaan gunakan.

Garansi Hilang

Risiko ganti baterai tanam selanjutnya yaitu kehilangan garansi. Biasanya produsen smartphone telah memberikan layanan garansi pada para konsumennya. Namun jika baterai tanam yang ada pada HP Anda ganti sendiri, tentu akan menggugurkan garansi yang diberikan.

Sebab, ada beberapa produsen yang mengharuskan penggunanya memakai baterai asli yang mereka sediakan. Saat bongkar HP tentu segel akan terbuka. Nah, inilah yang akan menurunkan harga jual, bahkan tidak ada garansi kembali.

Pengisian Baterai Lebih Lama

Penggunaan smartphone untuk berbagai aktivitas tentunya akan membuat kapasitas baterai menurun. Sehingga banyak pengguna yang mencoba mengganti baterai smartphone untuk mengembalikan performanya.

Namun ada risiko yang akan Anda hadapi saat baterai tanam diganti yaitu pengisian yang lama. Seperti yang kita tahu baterai baru harus melalui beberapa kali pengisian dan pengosongan hingga mencapai maksimal.

Hanya saja untuk pengisian baterai yang bukan bawaan pabrik ini seringkali memiliki kendala. Kendalanya yaitu pengisian yang cukup lama. Hal ini akan membuat Anda lebih lama menunggu pengisian baterai HP full 100 %.

Risiko Kerusakan

Ada juga risiko kerusakan saat Anda mengganti baterai sendiri di rumah. Berbeda dengan yang profesional tentu akan lebih memahami metode penggantiannya. Kerusakan pada HP menjadi salah satu yang sering terjadi.

Saat proses penggantian baterai tidak pas atau tidak benar, kurang teliti akan berdampak buruk. Bahkan bisa merusak HP secara menyeluruh. Baterai tidak asli biasanya mengandung bahan kimia berbahaya. Risikonya dapat meledak ketika berada di suhu tinggi.

Leave a Comment